Rabu, 27 Agustus 2025

Penghitungan Subnetting

 

Penghitungan Subnetting

Gambar 348. Subnetting


Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, Siapa Takut? dan memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. 

Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. 

Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). 

Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:

       
 Subnet MaskNilai CIDR Subnet MaskNilai CIDR 
 255.128.0.0/9 255.255.240.0/20 
 255.192.0.0/10 255.255.248.0/21 
 255.224.0.0/11 255.255.252.0/22 
 255.240.0.0/12 255.255.254.0/23 
 255.248.0.0/13 255.255.255.0/24 
 255.252.0.0/14 255.255.255.128/25 
 255.254.0.0/15 255.255.255.192/26 
 255.255.0.0/16 255.255.255.224/27 
 255.255.128.0/17 255.255.255.240/28 
 255.255.192.0/18 255.255.255.248/29 
 255.255.224.0/19 255.255.255.252/30 
       

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

Analisa: 
192.168.1.0 berarti kelas C dengan 
Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: 
Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

1. Jumlah Subnet = 2^x (Dua pangkat x), 
dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask 
(2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). 
Jadi Jumlah Subnet adalah 2^2 = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, 
dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. 
Jadi jumlah host per subnet adalah 2^6 – 2 = 62 host

3. Blok Subnet = 256 – 192
(nilai oktet terakhir subnet mask) = 64.
Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Alamat host dan broadcast yang valid ? 
Kita langsung buat tabelnya. 
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

       
 
Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
 
 
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
 
 
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
 
 
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
 
       
       
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.

    
 Subnet MaskNilai CIDR 
 255.255.255.128/25 
 255.255.255.192/26 
 255.255.255.224/27 
 255.255.255.240/28 
 255.255.255.248/29 
 255.255.255.252/30 
    



SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. 
Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. 
Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang dimainkan berdasarkan blok subnetnya. 

CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang dimainkan di oktet keempat. 

Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.

       
 Subnet MaskNilai CIDR Subnet MaskNilai CIDR 
 255.255.128.0/17 255.255.255.128/25 
 255.255.192.0/18 255.255.255.192/26 
 255.255.224.0/19 255.255.255.224/27 
 255.255.240.0/20 


Artikel Terkait
Penjelasan Tentang Hubungan IP Address, Subnetmask, Default Gateway dan DNS Server

Pembagian IP Address kelas A,B,C




IP Address adalah nomor unik yang ada pada computer yang bisa berguna untuk menghubungkan banyak computer dalam jaringan sehingga juga dapat bertukar data maupun fasilitas yang dimiliki antar Komputer tersebut….



Nomor ini bersifat unik karena setiap Komputer memiliki TCP/IP yang berbeda-beda .

IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. 

Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. 

Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal dengan IANA – salah satunya adalah Network Information Center (NIC) yang menjadi koordinator utama di dunia

IP address dibagi menjadi 3 kelas A, Kelas B, dan Kelas C.


  • Apa bisa dalam pemakai IP address 3 kelas (A, B, dan C) digubungkan ?
  • Jika bisa bagaimana caranya?
  • Jika tidak mengapa ? Berikut ini cara cara untuk menjawab pertanyaan berikut……

Kelas A

  • IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan 
  • Sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, 
  • Sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. 
  • Pada bit pertama berikan angka 0 sampai dengan 127. (0-127)

Karakteristik IP Kelas A

  • Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
  • Bit Pertama : 0
  • NetworkID : 8 bit
  • HostID : 24 bit
  • Bit Pertama : 0 -127
  • Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
  • Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
  • Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka

  • Network ID = 120
  • HostID = 31.45.18
  • Untuk Subnetmask =255.0.0.0
Jadi IP address di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

Kelas B

  • IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan 
  • Sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, 
  • Sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. 
  • Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128 – 191).
Karakteristik IP Kelas B

  • Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
  • Bit Pertama : 10
  • NetworkID : 16 bit
  • HostID : 16 bit
  • Bit Pertama : 128 -191
  • Jumlah : 16.384
  • Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
  • Jumlah IP : 65.532
  • Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
  • Network ID = 150.70
  • HostID = 60.56
  • Untuk Subnetmask =255.255.0.0
  • Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

Kelas C

  • IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan 
  • Sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, 
  • Sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. 
  • Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. 
  • Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. 
  • Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223).
Karakteristik IP Kelas C

  • Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
  • Bit Pertama : 110
  • NetworkID : 24 bit
  • HostID : 8 bit
  • Bit Pertama : 192 – 223
  • Jumlah : 16.384
  • Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
  • Jumlah IP : 254 IP
  • Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
  • Network ID = 192.168.1
  • HostID = 1
  • Untuk Subnetmask =255.255.255.0

Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1. 

=================== Suplemen =====================

76543210
1286432168421
00000001Min
000000011
01111111Max
06432168421127
76543210
1286432168421
10000000Min
1280000000128
10111111Max
128032168421191
76543210
1286432168421
11000000Min
12864000000192
11011111Max
128640168421223
76543210
1286432168421
11100000Min
128643200000224
11101111Max
128643208421239

WILDCARD MASK

Pengertian Wildcard Mask Wildcard Mask adalah kebalikan dari subnet mask , yang digunakan terutama dalam konfigurasi Access Control List (A...